script type= "text/javasript">if Catatan Cinta Ibu Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Asam-asam Peda (kuliner suku Banjar)

Ikan asin peda (foto: dokpri) Dari judulnya, aku sedang tertarik membahas satu masakan istimewa suku Banjar.  Aku sendiri bisa dibilang penikmat Asam-asam Peda.  Peda adalah nama jenis ikan asin yang banyak dijumpai di Banjarmasin dan Samarinda. Dua kota ini tak terlalu berdekatan jaraknya. Beda propinsi, malah. Tetapi banyak dari penduduk asli Banjarmasin dan sekitarnya yang merantau sampai ke kota Samarinda.  Samarinda sendiri mempunyai suku asli Kutai dan Dayak. Namun oleh beberapa faktor, kota ini sudah memikat orang-orang dari berbagai penjuru untuk datang dan menetap. Jadilah suku aslinya tak terlalu tampak. Alias kalah jumlah. Itu tadi sekilas tentang orang Banjar yang merantau sampai ke Samarinda. Nah, sudah kebiasaan perantau bila harus kangen masakan dari kampung halamannya. Terutama saat rindu pulang tapi tak pulang-pulang. Dari sekian banyak kuliner suku Banjar, yang mudah dieksekusi para "perindu" salah satunya adalah si ikan Peda. Ikan Peda adalah ikan asin yang

Sedekah Untuk Keluargamu

Apa yang ada di benak moms, saat membaca info di grup orang tua murid  di sekolah, salah satu dari mereka mengalami kecelakaan dan pendarahan? Iya, langkah pertama aku langsung menelepon.  Kubayangkan wajah pesakitan ibu Dania akan sedikit senang manakala ada yang bertanya tentang keadaannya. Semakin kita berempati, kesusahan orang lain akan semakin terobati. Ah, indahnya persahabatan. D an saat seseorang menjawab teleponku di ujung sana, ternyata suara mungil putri ibu Dania, Bella.  "Mama di rumah sakit tante...mama kecelakaan...mama dijahit dagunya..." Alangkah nestapa gadis kecil sahabat anakku ini. Entah siapa yang menemaninya di rumah, saat semua orang fokus ke arah rumkit. "Itu tante...mama sudah pulang... mobilnya sudah datang..." pekik suaranya dengan nada gembira. "Ya udah nak...disambut dulu mamanya yaa...dibantu mamanya..." Telpon segera ditutup, tanpa jawaban. Aku menarik nafas, pikiranku melayang. Sebegini benar, tugas seorang ibu. Yang kutah