Asyiknyaa... setiap kali membahas tentang balita. Itu artinya aku akan bercerita tentang anak bungsuku yang merebut hatiku. Dia mungil, dia lucu, dia sangat perhatian. Semalam, dia bahkan bilang "Ma, nanti kalau aku besar, aku belikan mama sepeda..." Aku langsung mengaminkan. Bagaimana anak perempuan berusia tiga tahun, selalu bercita-cita untuk ibunya. Dua hari yang lalu, dia juga berkata, "Ma, nanti kalau aku sudah besar, mama sudah tua, aku masak ikan dan masak telur untuk mama..." Rasanya air mataku tertahan di sudut kelopaknya. Aku selalu terharu, loh moms.
Oke.. sekarang stop terharunya. Karena tadi aku mau bercerita tentang sayur yang kupersembahkan untuk anakku. Karena dari sekian macam menu sayur, ada lah yang hanya bisa dimakan olehku dan abahnya saja. Misal sayur pare tumis jagung dan wortel. Kan pahit, untuk ukuran anak-anak. Atau sayur pakis tumis pedas dicampur bunga pepaya dan udang papey. Hmm, sedapnya...
Untuk tumis kangkung dengan taoge panjang, diberi irisan cabe kecil, dalam keluarga kami juga disebut "sayur buat anak-anak" sih... Tapi balitaku ini belum bisa lah menelan batang kangkung muda yang nikmat ditumis. Jadi anak pertama dan kedua ku saja yang bisa melahapnya.
Lalu menu sayur apa, yang bisa kusajikan untuk si bungsu? Karena yang namanya makan sayur, aku sudah mengenalkan pada anak-anak sejak mereka masih makan bubur saring, loh moms. Berlanjut saat mereka balita, menu favoritnya adalah sup ceker dengan wortel dan kentang.
Tak heran aku sering termangu-mangu kalau sedang belanja sayur. Putar otak mencari menu baru untuk makan siang anak-anak biar nggak bosan. Apakah moms juga seperti aku??
Akhirnya kemarin di depan bibi penjual sayur keliling, tanganku mengambil seikat babby corn, alias jagung muda, (balitaku menyebutnya anak jagung), tahu goreng setengah matang yang bertekstur padat tapi lembut, dan sebuah wortel kecil. Nah, pastinya ini akan jadi sayur tumis yang cantik dan sehat. Yup. Aku pun melangkah ke dapur penuh semangat.
Waktu makan siang pun tiba. Aku mengambil nasi untuk balitaku yang asyik main game selagi menungguku, (sebenarnya ngga ingin juga sih gadis kecilku ini terbiasa dengan handphone, hiks...). Setelah mencuci tangan dan baca doa dengan suara imutnya, dia pun membuka mulut untuk suapan pertama. Sengaja isi sendoknya berupa nasi dan putih telur. Sukses no komplen. Suapan kedua, sepotong kecil tahu kubagi dua dan kutambahkan nasi. "Tahunya lembut, Ma..." komentarnya senang. Aku berusaha senyum, karena memang agak gugup setiap kali mencobakan menu baru, apalagi kali ini sengaja kutambahkan sedikit irisan cabe. Hohh, teganya... Dan tibalah suapan ketiga. Isinya irisan babby corn yang kuperkecil lagi dan nasi. "Pedas Ma..." keluh bungsuku ini. Aku pun segera menghiburnya dengan bilang, "gapapa, kan pake nasi..." kuhadiahkan senyum semanis mungkin. Suapan berikutnya, nasi dan irisan wortel yang kuperkecil lagi. Dia tampak tenang dan asyik saja menonton kartun Rainbow Ruby sambil menerima suapan demi suapan. Bahkan aku sempat mengambil sedikit tambahan sayur.
Alhamdulillah, sampai sudah pada suapan terakhir. Makan siang balitaku selesai sudah. Terasa istimewa hari ini.
Aku menarik nafas lega. Beberapa menu sayur sudah bisa diterima ketiga anakku. Secara bertahap memperkenalkannya, dimulai dengan porsi sedikit dan potongan kecil, sambil sekali-sekali menyinggung manfaat sayur saat mereka "banyak" menonton atau main hp.
"Kalau kakak banyak PR gini, mata kakak jadi lelah, lho... Makanya kakak harus makan sayur yang mama masakin, biar matanya sehat terus, terang terus...." biasanya ucapanku ini disambut tawa si kecil. Hihihi
Saat mandi pagi pun (jadwal keramas si bungsu), dengan bawelnya aku akan bilang pada gadis kecilku, bahwa rambutnya juga butuh sayur biar cantik. Dia pun akan menyahut, "Ma, rambutku sudah panjang.... Aku kan makan sayur ma..." katanya sambil senyum ceria. Duh....cantiknya...
Begiitulah moms, aku berusaha agar anak-anak belajar makan sayur. Apalagi mereka anak perempuan. Kelak dewasa insya Allah akan menyusui bayinya. Dan makan banyak sayur hijau adalah sumber produksi ASI lancar. Maka menjadi tugasku untuk mengenalkan dan membiasakan mereka makan sayur sejak kecil. Bagaimana dengan moms semua?
Salam,
Waktu makan siang pun tiba. Aku mengambil nasi untuk balitaku yang asyik main game selagi menungguku, (sebenarnya ngga ingin juga sih gadis kecilku ini terbiasa dengan handphone, hiks...). Setelah mencuci tangan dan baca doa dengan suara imutnya, dia pun membuka mulut untuk suapan pertama. Sengaja isi sendoknya berupa nasi dan putih telur. Sukses no komplen. Suapan kedua, sepotong kecil tahu kubagi dua dan kutambahkan nasi. "Tahunya lembut, Ma..." komentarnya senang. Aku berusaha senyum, karena memang agak gugup setiap kali mencobakan menu baru, apalagi kali ini sengaja kutambahkan sedikit irisan cabe. Hohh, teganya... Dan tibalah suapan ketiga. Isinya irisan babby corn yang kuperkecil lagi dan nasi. "Pedas Ma..." keluh bungsuku ini. Aku pun segera menghiburnya dengan bilang, "gapapa, kan pake nasi..." kuhadiahkan senyum semanis mungkin. Suapan berikutnya, nasi dan irisan wortel yang kuperkecil lagi. Dia tampak tenang dan asyik saja menonton kartun Rainbow Ruby sambil menerima suapan demi suapan. Bahkan aku sempat mengambil sedikit tambahan sayur.
Alhamdulillah, sampai sudah pada suapan terakhir. Makan siang balitaku selesai sudah. Terasa istimewa hari ini.
Aku menarik nafas lega. Beberapa menu sayur sudah bisa diterima ketiga anakku. Secara bertahap memperkenalkannya, dimulai dengan porsi sedikit dan potongan kecil, sambil sekali-sekali menyinggung manfaat sayur saat mereka "banyak" menonton atau main hp.
"Kalau kakak banyak PR gini, mata kakak jadi lelah, lho... Makanya kakak harus makan sayur yang mama masakin, biar matanya sehat terus, terang terus...." biasanya ucapanku ini disambut tawa si kecil. Hihihi
Saat mandi pagi pun (jadwal keramas si bungsu), dengan bawelnya aku akan bilang pada gadis kecilku, bahwa rambutnya juga butuh sayur biar cantik. Dia pun akan menyahut, "Ma, rambutku sudah panjang.... Aku kan makan sayur ma..." katanya sambil senyum ceria. Duh....cantiknya...
Begiitulah moms, aku berusaha agar anak-anak belajar makan sayur. Apalagi mereka anak perempuan. Kelak dewasa insya Allah akan menyusui bayinya. Dan makan banyak sayur hijau adalah sumber produksi ASI lancar. Maka menjadi tugasku untuk mengenalkan dan membiasakan mereka makan sayur sejak kecil. Bagaimana dengan moms semua?
Salam,
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dengan sopan.