Mendengar kata SAYUR saja sudah membuat anak-anak mengerucutkan bibir. Ngga suka. Ngga banget. Aku pun lalu menanyakan alasannya pada anak-anakku yang tentunya masih di sekolah dasar. Mendengar jawaban mereka, ngga kalah membuat kening mengkerut.
Sayur itu bau.
Sayur itu pahit.
Sayur itu ngga enak. Huekk!!!
Aku nggak menyerah, Moms. Ini tantangan, untuk membuat mereka paham bahwa anggapan mereka salah. Sayang kan, kalau segudang manfaat sayuran segar tak mereka rasakan.
Nah, sebagai media sharring, dalam tulisan kali ini aku berbagi tips https://m.liputan6.com/health/read/3235128/5-trik-agar-anak-doyan-makan-sayur?utm_source=Mobile&utm_medium=copylink&utm_campaign=copylink untuk menggugah selera anak anda agar mau makan sayur. Simak ya, moms..
1. Gunakan Ketertarikan Anak sebagai Senjata
Kebetulan karena anakku perempuan, aku bisa membawa-bawa kata "cantik" ke telinga mereka. Sebagian dari anak perempuan sudah mulai perduli dengan kecantikan lho, moms. Anak-anakku sih, belum sekolah aja sudah pake lulur ibunya, hiks...
Bukan kecentilan, tapi aku mengajarkan mereka tentang kulit mati yang kotor dan harus diluruhkan dengan lulur. Nah, dengan alasan untuk mencerahkan kulit, mereka mulai "membuka mata", mengapa kita perlu mengkonsumsi sayur.
2. Jangan memaksa
Aku nggak menyerah, Moms. Ini tantangan, untuk membuat mereka paham bahwa anggapan mereka salah. Sayang kan, kalau segudang manfaat sayuran segar tak mereka rasakan.
Nah, sebagai media sharring, dalam tulisan kali ini aku berbagi tips https://m.liputan6.com/health/read/3235128/5-trik-agar-anak-doyan-makan-sayur?utm_source=Mobile&utm_medium=copylink&utm_campaign=copylink untuk menggugah selera anak anda agar mau makan sayur. Simak ya, moms..
1. Gunakan Ketertarikan Anak sebagai Senjata
Kebetulan karena anakku perempuan, aku bisa membawa-bawa kata "cantik" ke telinga mereka. Sebagian dari anak perempuan sudah mulai perduli dengan kecantikan lho, moms. Anak-anakku sih, belum sekolah aja sudah pake lulur ibunya, hiks...
Bukan kecentilan, tapi aku mengajarkan mereka tentang kulit mati yang kotor dan harus diluruhkan dengan lulur. Nah, dengan alasan untuk mencerahkan kulit, mereka mulai "membuka mata", mengapa kita perlu mengkonsumsi sayur.
2. Jangan memaksa
Ingat ya Moms, kalau orang dewasa aja ogah DIPAKSA, maka jangan lakukan hal ini pada anak-anak. Mereka akan lebih mudah menurut setelah dibujuk rayu kan, Moms. Jadi pandai-pandailah merayu mereka dengan lembut ya... Misalnya dengan: hari ini kita coba sedikit, besok boleh deh libur makan sayurnya...(hehe...pake libur)
3. Mintalah Mereka Memilih
Anak-anak adalah individu yang baru saja tumbuh dan berkembang, moms. Jadi secara bertahap mereka juga akan belajar tentang haknya sebagai individu. Akan lebih baik jika Moms memintanya memilih satu dari sekian nominasi. Misalkan antara: wortel, buncis, bayam, taoge, dan terong, mana yang kakak pilih untuk dimasakin? Lalu mereka boleh pula memilih resepnya. Disup, ditumis, digoreng, disantan, apapun resep yang ada di android anda.
4. Berikan Hanya Porsi "belajar makan sayur"
Yang kumaksud adalah anak-anak tidak harus menghabiskan dalam jumlah tertentu. Pada tahap belajar, mereka hanya perlu menghabiskan satu potong sedang, atau satu sendok makan untuk kemudian dicacah kecil-kecil di piringnya.
5. Berikan toss dan Pujian
Reward seperti ini berarti untuk anak-anak loh Moms. Sekecil apapun keberhasilan mereka dan usahanya, akan jadi lebih semangat setelah anak-anak tau bahwa mereka dihargai.
Selamat mencoba yaa...
Foto: dokpri |
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dengan sopan.