script type= "text/javasript">if Indahnya Punya Tiga Anak Perempuan Langsung ke konten utama

Indahnya Punya Tiga Anak Perempuan


Taman Balaikota Palu

Punya tiga orang anak perempuan dalam rentang 9 tahun, rasanya sungguh luar biasa Moms. Yang pasti seru dan bahagia. 

Saya juga serasa diberi tantangan menghadapi keunikan dan hasrat mereka.





Alhamdulillah dengan berjalannya waktu, trik menghadapi anak-anak perempuan yang berbeda usia ini, dapat saya kuasai. Dan berikut ringkasannya:
  • Awali dengan memberi pengertian
Tentu setiap tindakan harus diawali dengan pola pikir. Moms bisa menerangkan hal mana yang baik, kurang baik, tidak baik, dan hal mana yang salah, beserta alasannya. Gunakan bahasa yang mudah dipahami sesuai usia anak. Pekerjaan ini diibaratkan mengisi botol. Perlu takaran, kesabaran, bahkan berulang-ulang. Tetapi lambat laun mereka akan mengerti.
  • Beri waktu
Hal apapun yang Moms ajarkan kepada anak-anak, tidak akan secara express diserap dan dilaksanakan oleh mereka. Bahkan setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk "mencerna"nya. Ada yang cepat paham, dan ada yang membutuhkan waktu lebih lama. Jadi bersabar lah...
  • Memberi contoh
Ini adalah hal paling efektif. Proses belajar secara visual, lebih mudah dipahami oleh anak-anak, ketimbang metode mendengarkan. Saat ingin mengajarkan tentang bicara lemah lembut misalnya, Moms harus terlebih dulu menjadi ibu yang lemah lembut ya...
  • Penting untuk menjaga harga diri anak
Suatu saat, anak bisa saja mendapat semacam peringatan atau teguran karena telah melakukan kesalahan. Tetapi biasakan untuk tidak menegur bahkan memarahi anak di depan saudaranya sekalipun, ya Moms. Hal ini penting untuk menjaga harga diri anak. Ketika anak merasa dihargai, kemungkinan untuk "melawan " orang tua akan berkurang dengan sendirinya.
  • Hindari memaki
Jika Moms diperingatkan "jangan marah", apalah lagi harus memaki. Dan ternyata, marah pada anak dapat memutus ribuan sel otakanak. https://lifestyle.kompas.com/read/2015/11/08/140300023/Yang.Terjadi.pada.Otak.Anak.Ketika.Dibentak.OrangtuaNah, jangan sampai karena dorongan emosi ini, anak-anak akan kehilangan kecerdasannya. Jika Moms pernah mengeluarkan caci-maki, segera minta maaf pada anak.
  • Ciptakan suasana kekeluargaan yang hangat
Persaudaraan anak kita sebenarnya akan sangat penting di kemudian hari. Tak terbayang kan, kelak dewasa mereka akan terpisah satu sama lain? Maka kenangan akan masa kecil yang indah lah yang akan membayang. Mereka akan saling merindukan dan saling menghubungi. Maka peran Moms lah yang akan membantu mereka memiliki semua itu.

Pantai Talisse kota Palu

  • Selalu intim dengan anak-anak
Tidak berlebihan kalau seorang ibu harus menghabiskan waktu seharian di sisi anak-anaknya. Dengan kesempatan emas seperti ini, para ibu bisa langsung mendidik dan mencintai buah hatinya tanpa batas. Proses mendidik ini pun nantinya akan terasa jauh lebih mudah. Anak pun akan menjadikan ibunya ratu di hatinya. Apakah Moms tertarik menjadi ratu di hati anak-anak?
  • Kompak dengan ayah
Menjadi orang tua, memang tak dilakoni oleh ibu seorang diri. Tetapi juga bersama-sama sang ayah. Maka penting untuk seiya sekata dengan pasangan, agar anak-anak tidak "bingung". Konsep dan prinsip yang sama dalam mengasuh anak, terlebih dahulu harus dibahas oleh pasangan suami istri. 

Nah, adakah dari point di atas yang luput dari catatan Moms. Belum terlambat untuk memperbaiki kekurangan kita. Selamat mencoba!

Komentar

  1. Halo mbak ika, akhirnya saya bisa mampir juga. Asyik lho membaca ulasan mbak mengenai anak perempuan. Saya pun ibu dari 2 anak perempuan. Beda jumlahnya sama mbak ika hehehehe. Jadi tau dan ngerasain apa yang mbak alami. Seru dan menantang banget buat mengenal mereka, terutama pas masuk masa remaja. Saat mereka mencari jati diri. Benar-benar butuh kesabaran ekstra deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih dan suatu kehormatan idola saya mampir di sini.
      Sangat seru memang, mempunyai bidadari kecil yang berbeda sifat dan keinginannya. Semoga tulisan ini membantu siapa saja...

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dengan sopan.

Postingan populer dari blog ini

Sebuah surat kecil: Bahagiakah Kau Bersamaku

Foto: dokpri N ak, ibu ingin menulis surat terbuka untukmu. Ibu ingin mengenang kembali peristiwa yang sudah kita lewati. Semoga saat membaca surat ini, hatimu akan tersentuh, dan menjadi lebih dewasa dari sebelumnya. Nak, saat kau lahir, apakah kau tahu, ibu sudah menjadi IBU yang bahagia.  Kau adalah bayi cantik dan sangat sehat. Terlihat dari sinar di bola matamu. Bagai bintang kejora yang indah. Kau adalah anak pertama yang kumiliki. Dua adikmu  belum  lahir saat itu. Maka bukan waktuku saja yang melimpah untukmu, tapi hatiku. Kita punya banyak kenangan yang tak bisa kusebutkan semuanya di sini. Bagaimana kalau beberapa saja yaa, Nak. A pakah kau  ingat, dulu saat kau masih balita, sehabis mandi sore ibu mendandani dirimu. Kau cantik dan wangi. Lalu kita berjalan pelan ke mulut gang, berharap berpapasan dengan kedatangan Abahmu. Abahmu datang dengan sepedanya (sepeda sang bos yang dipinjamkan kepada Abahmu. Abahmu). Saat kita sudah menemukan Abahmu, kau akan dibawanya pulang sam

Asam-asam Peda (kuliner suku Banjar)

Ikan asin peda (foto: dokpri) Dari judulnya, aku sedang tertarik membahas satu masakan istimewa suku Banjar.  Aku sendiri bisa dibilang penikmat Asam-asam Peda.  Peda adalah nama jenis ikan asin yang banyak dijumpai di Banjarmasin dan Samarinda. Dua kota ini tak terlalu berdekatan jaraknya. Beda propinsi, malah. Tetapi banyak dari penduduk asli Banjarmasin dan sekitarnya yang merantau sampai ke kota Samarinda.  Samarinda sendiri mempunyai suku asli Kutai dan Dayak. Namun oleh beberapa faktor, kota ini sudah memikat orang-orang dari berbagai penjuru untuk datang dan menetap. Jadilah suku aslinya tak terlalu tampak. Alias kalah jumlah. Itu tadi sekilas tentang orang Banjar yang merantau sampai ke Samarinda. Nah, sudah kebiasaan perantau bila harus kangen masakan dari kampung halamannya. Terutama saat rindu pulang tapi tak pulang-pulang. Dari sekian banyak kuliner suku Banjar, yang mudah dieksekusi para "perindu" salah satunya adalah si ikan Peda. Ikan Peda adalah ikan asin yang

Ibu telah Berpulang

Foto: dokpri S eperti Anda yang tengah membaca tulisan ini, aku juga tidak akan lupa tanggalnya, kapan ibu berpulang .  Ibu telah melahirkan kita ke dunia. Dan sejak saat itu ibu selalu berjuang untuk kehidupan dan kebahagiaan anak-anaknya. Apalagi aku juga seorang ibu dari tiga anak perempuan. Aku seakan paham jasa-jasa ibu. Maka insya Allah aku tidak lupa memanjatkan doa untuk ibu. Sehabis sholat, maupun di waktu aku teringat dan terkenang akan ibu.  Aku tidak tahu, apakah ini arti kehilangan , atau kesedihan , atau bakti yang terakhir . Tapi begitulah. Aku sulit membuang bayang-bayang dan kenangan tentang ibu. Gambar-gambar ibu terbang menari-nari di pelupuk mata, melayangkan khayalan ke masa lalu. "Jangan terbawa jalan-jalan setan..." pesan adik laki-lakiku. Rasa kehilangan orang yang kita cintai, seringkali dianggap wajar, dan membuat kita larut. Menangis, meratap, meraung, semata-sema karena tidak rela dan sedih secara mendalam. Tapi aku tidak menangis, tidak

Menikmati Pagi untuk Energi

Foto: Ayra Amirah Moms, sebagian kita sudah tahu benar apa manfaat bangun pagi. Bahkan sudah melakukannya. Tapi sebagian yang lain lagi, memilih "memanjangkan" jam tidurnya sampai menjelang siang.  Bangun pagi adalah awal kita beraktifitas. Ada yang ke sawah, ada yang ke sekolah, ada yang ke kantor, ataupun hanya ke pasar. Nah pertanyaannya, mengapa kita sibuk seperti itu ya, Moms ? Apakah kita sudah masuk dalam suatu lingkaran? Kita sibuk mengejar dunia, dan senang hidup penuh rencana, target, dan cita-cita. Lalu setelah sekian lama, berbulan, bertahun, bergelut seperti itu, apakah kita jadi jenuh? Bosan dan butuh liburan? Moms,   coba perhatikan. Justru ada sebagian orang lain lagi yang mempunyai waktu lebih fleksibel.  Mereka lebih "mungkin" menyapa alam. Menghayati jengkal demi jengkal. Sungguh yang Allah ciptakan itu tidak sia-sia. Lalu bagaimana cara menikmati alam yang Allah berikan untuk kita manusia?  Simpke kok Moms. Cukup melangkahkan kaki ke