script type= "text/javasript">if Catatan Cinta Ibu Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pola asuh

Anakku dan Aku Beda Zaman

  A nakku dan aku beda zaman.  Wahh...gimana tuh maksudnya? Iya, kalau sekarang kita dah emak-emak, dulu di masa sekolah dasar kita sama sekali ngga kenal handphone, gadget, telepon pintar, dan seterusnya. Pun kalau ada sesuatu yang ingin diketahui, kita yang sekarang jadi emak,  dulunya hanya bisa duduk manis di perpustakaan membuka buku ensiklopedi. Buku ini, buku itu, pokoknya yang hobi baca, betah berjam-jam membaca karena ingin pintar. Begitulah. Sekarang aku seperti mendapat kejutan. Ternyata anak sulungku tak hafal beberapa wilayah di Indonesia. Sebut saja Bandung, Banyuwangi, Jember.  Lalu anak sulungku juga tak tahu SARA itu apa. Bahkan tak tahu para mantan Presiden. Aduh duh... Pe-er nih buat ibunya. Lalu kukatakan: "banyak melihat berita tv nak..." Tapi  aku tak usah terlalu berharap dehh. Beginilah kalau beda zaman. Saat si sulung kehilangan acara tv-nya, maksudnya film horor berganti tayangan acara lain, segera dia mengambil hp dan search. Saat aku kebingungan d

Cerita: Menuju Dirgahayu Indonesia

Foto: suara.com H ari ini cuaca cerah namun terasa sepi. Kalau kemarin matahari malu-malu menunjukkan kehangatan sinarnya, hari ini pagi-pagi langit sudah tampak terang. Sejurus kemudian cucian di tali jemuran ikut tertimpa sinar matahari. Alhamdulillah. Namun selaksa sepi menguasaiku.  Rasanya tak ada kicauan burung seperti hari biasanya. Tak ada suara jerit anak-anakku bermain. Sepagi ini mereka masih tidur. Tapi ralat deh...sudah jam delapan nol nol. Sudah saatnya bangun. Bukan pagi lagi, tapi menjelang siang.  Aku malah sudah selesai masak nasi dan membuat dadar telur.  Nasi hangat-hangat kuletakkan dalam kotak bekal, bersama dadar telur dan sambel di wadah lainnya. Menu sederhana. Terkadang saja berganti ikan dan sambel. Atau sesekali ada tambahan sedikit sayur. Hihi... Misua mbontot nih.. Aku ingat hari ini hari jumat. Dua anak perempuanku yang belajar online/sekolah daring, hari ini mendapat jadwal siang dua-duanya, sehabis sholat jumat. Biarlah mereka molor sedikit lagi, biar p

Anak Ibu, Jangan Saling Iri

Mencegah konflik kakak beradik sejak kecil, termasuk tugas seorang ibu, loh Moms. Dengan membiasakan mereka rukun sejak kecil, akan membantu anak-anak kita saling menyayangi dan perduli satu sama lain di usia dewasa. Hebat ya... Foto: dokpri Jika Moms bertanya-tanya, apa hubungannya rukun sejak kecil, dengan saling menyayangi di antara mereka di usia dewasa, jawabannya seperti membiasakan anak-anak menabung di masa kecilnya, agar kelak mereka pandai mengelola keuangannya. Semacam training  sedari kecil Moms. Lalu bisakah setiap Moms membantu mereka? Berikut tips nya: 1. Menyiapkan pola pikir     Tentu saja diawali dengan pola pikir tentang siapa kakak, siapa adik, agar anak-anak paham posisi masing-masing. Moms harus membuka pemahaman ini bahwa anak-anak seperti satu tubuh dengan saudaranya. Jika adik sakit, sang kakak juga akan sedih, dan sebaliknya. 2. Memberitahu peran masing-masing     Tak jarang dalam sebuah keluarga, hubungan persaudaraan berjalan begitu saja

Indahnya Punya Tiga Anak Perempuan

Taman Balaikota Palu Punya tiga orang anak perempuan dalam rentang 9 tahun, rasanya sungguh luar biasa  Moms . Yang pasti seru dan bahagia.  Saya juga serasa diberi tantangan menghadapi keunikan dan hasrat mereka. Alhamdulillah  dengan berjalannya waktu, trik menghadapi anak-anak perempuan yang berbeda usia ini, dapat saya kuasai. Dan berikut ringkasannya: Awali dengan memberi pengertian Tentu setiap tindakan harus diawali dengan pola pikir.  Moms  bisa menerangkan hal mana yang baik, kurang baik, tidak baik, dan hal mana yang salah, beserta alasannya.  Gunakan bahasa yang mudah dipahami sesuai usia anak. Pekerjaan ini diibaratkan mengisi botol . Perlu takaran, kesabaran, bahkan berulang-ulang.   Tetapi lambat laun mereka akan mengerti. Beri waktu Hal apapun yang Moms  ajarkan kepada anak-anak, tidak akan secara express  diserap dan dilaksanakan oleh mereka. Bahkan setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk "mencerna"nya. Ada yang cepat paham, dan ada yang membutu

Demokrasi Dalam Keluarga (karena aku sayang anakku)

Apa itu demokrasi? Moms mungkin tahu, demokrasi lebih sering merujuk pada paham pemerintahan darirakyat, untuk rakyat.  Nah,  bagaimana bila paham ini diterapkan di lingkungan keluarga?  Sebuah keluarga yang sehat akan lebih mengutamakan hal-hal positip untuk mencapai tujuan yang hebat.    Dan peran kita sebagai mom , cukup menentukan.  Inilah yang ingin aku bahas, sesuai peranku dan anda pembaca blog perempuan. Teruskan membacanya ya... Mengenai keluarga, masing-masing anggota mempunyai kedudukan dan fungsinya masing-masing.  Moms  sebagai istri, paling mengerti kebutuhan dan suasana hati kepala keluarga  (baca:suami).  Maka pandai-pandailah mencari waktu yang tepat untuk membahas suatu masalah. Suami juga manusia, sama seperti kita yang mood nya naik turun.  Di saat suami happy,  Moms  bisa mulai mengutarakan hal-hal penting untuk diselesaikan.  Ingat, hanya hal-hal penting. Kita harus mensortir terlebih dahulu. Masalah kecil dan remeh-temeh, delete!    Sebaliknya, saat suami seda

7 Hari Pertamaku Menjadi Ibu

Sahabat pembaca, kali ini aku akan berbagi pengalaman 7 hari pertamaku menjadi ibu. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda. Semoga bermanfaat ya.. 5 desember 2007 adalah hari istimewa bagiku. Saat itu aku bahkan belum mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk menyambut kelahiran anak pertamaku. Ya dan persiapanku baru sekitar lima puluh persen. Tapi kesiapan mental, aku sangat siap. Hatiku berbunga-bunga. Aku tidak sabar untuk bertemu bayi yang ada di perutku. Tepat, jika sahabat mengartikannya bahwa aku penasaran. Pagi itu, aku bahkan masih berbelanja sayur dan juga cemilan untuk tetamu kala aku melahirkan. Maklum aku dan suami adalah perantau. Tidak kusangka jam 5 sore aku mulai merasakan mules ringan. Wahh, sudah dekat nih... Alhamdulillah, tepat jam 5 saat azan subuh, bayiku terlahir dengan persalinan normal dan kami beri nama Alya. Ia mempunyai kulit begitu putih, rambut begitu hitam, bibirnya mungil, dengan berat badan 3500 gram dan panjang 50cm. Bayiku begitu bersih,

Serba-serbi Bayi Baru Lahir (tentang ibu)

Kebahagiaan   pasangan yang baru saja dikaruniai momongan, diekspresikan dalam banyak bentuk. Mulai dari kebingungan untuk mulai menggendong bayi mereka, perasaan "tak mampu" memandikan bayinya, hingga perasaan gemas untuk mencium bayi yang sedang tidur, sekalipun bayi anda akan kaget dan terbangun. Huaahh...sebaiknya anda bijaksana sejak awal kelahirannya ya Moms ... Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap pada bayi baru lahir: 1. Menyapa bayi Anda ketika bangun dari tidur dengan suara lembut dan salam Hal ini penting karena dari sinilah bayi belajar mengenali suara-suara orang di sekitarnya, terutama ibu.  Katakan sambutan dan kalimat-kalimat mesra  serta memuji bayi Anda  seperti:  "Assalamu alaikum sayang..." "Anak mama yang pintar, sudah bangun..." "Mau tetek dulu, atau langsung mama jemur nih...mumpung sinar matahari masih lembut, sayang..." "Coba mama periksa dulu, ada pup  ngga nih..." 2. Menenangkan diri sebelu

Peluk Ibu Selalu

Mengapa kupilih judul ini, tdak lain karena aku ingat anak perempuanku ke3. Dia masih kecil, dua setengah tahun.  Bisa kugambarkan bahwa dia cantik, mungil, lucu, dan soleha. K ecantikannya, sekalipun tak melebihi balita lainnya yang mengundang hati untuk mencium dan menggendongnya. Dia m ungil... dan nyaman untuk dipeluk kapan saja. S ering membuat hati tersenyum, tergelak, terbahak... dan s oleha karena hafal beberapa doa, serta hampir selalu ikut sholat di sampingku. Dan  seperti judul yang kupilih, anakku ini selaluuu sayang ibu... Harus kuakui, dari ketiga anak perempuan yang Allah berikan, mereka memiliki keistimewaan masing-masing. Aku pun tidak ingin memilih kasih pada salah satu dari mereka. Aku ingin jadi seorang ibu yang bijak. Ibu yang adil. Tadinya, saat aku tengah mengandung, sempat terlintas dan was-was kalau-kalau perasaan kami (aku dan suami) saat kelahirannya nanti, tidak akan amazing seperti saat pertama kali kami dan Anda semua mempunyai bayi.  Ternyat