script type= "text/javasript">if Rambut bayiku Langsung ke konten utama

Rambut bayiku

Ada yang memesonaku, saat kelahiran anak keduaku. Saat perawat menggendongnya sesaat setelah lahir. Posisiku lebih di bawah dari bayiku. Jadilah yang terlihat, rambut bayiku yang hitam dan tebal.

Menjadi istimewa Moms, saat pandangan pertama pada bayi kita. Karena saat masih dalam kandungan, seorang ibu bisa sangat kangen dan penasaran dengan wajah bayinya. Pernah mengalami hal yang sama?

Sebenarnya masih ada hal lain yang membuatku bertambah cinta pada bayiku ini. Dari hari ke hari, naluriku sebagai ibu kian tumbuh subur dan sulit kugambarkan. Inilah yang dikatakan menerima karunia, Moms.

Banyak yang memuji, tetapi banyak juga yang bertanya. Kalau diingat-ingat, akupun tak menyadari apa saja yang kulakukan semasa hamil. Yang jelas, rambut bayiku sangat berbeda dengan bayi-bayi lainnya yang "minimalis" alias tipis.
Anak keduaku
  • Minum susu bumil
Kalau yang satu ini, jujur memang aku sempat minum satu kotak saja di awal kehamilan. Susah memang, membiasakan minum susu kalau dari sono nya ngga suka, ya Moms. Nah, nutrisi baik dalam susu ini tentu turut memengaruhi tumbuh kembang janin.

  • Suka makan sayur dan buah
Foto Pixabay


Mengenai dua hal ini, terus terang sudah menjadi kebutuhan dan kebiasaanku, sekalipun aku tidak sedang hamil. Terutama sayuran hijau, dan buah dengan rasa asam vitamin c. Tiada hari tanpa sayur dan buah pokoknya!

  • Membersihkan kulit kepala bayi
Berbeda dengan anak pertamaku yang rambutnya terbilang biasa aja saat lahir, anak keduaku ini sempat membuatku panik pula. Ceritanya, saat menyusui bayi, iseng-iseng kupermainkan rambutnya yang lebat. Ternyata ia mempunyai sisik hitam seperti ketombe. Aku pun memanggil suami untuk membantu membersihkan dengan bantuan sisir dan baby oil. Alhamdulillah, berhasil.

  • Ngga tega cukur rambut bayi
Aku ingat soal ini, seorang teman yang datang menengok bayiku, bahkan dengan nada "tak terima" dia bilang: Rambut bayimu harus dicukur lho... Ini rambut dari perut...kalau orang Jawa bilang ini rambut suker...rambut sial....

Tapi aku tetap tak tega mencukur rambutnya.
  • Memilih shampoo aloe vera
Foto Pixabay


Ada perasaan senang, setiap kali memilih-milih shampoo di toko. Aku akan mencoba bahan yang berbeda, tapi masih dalam merk yang sama. Mulai dari kemiri, almond, sampai aloe vera. Alhamdulillah, semua cocok dan tidak ada masalah.
  • MPASI wortel dan bayam
Salah satu moment asyik punya bayi, yaitu saat bayiku memasuki usia belajar makan. Aku dengan senang hati membuatkan bubur saring yang ditambahkan sayuran khas balita.

  • Tidak kasar pada rambut
Sejak bayi, anak-anakku selalu mempunyai sisirnya sendiri. Mungkin karena rutin bershampoo dan mandi air hangat, rambut anak pun halus dan tidak kusut. Menyisir pun jadi mudah dan tanpa "unsur kekerasan" alias ditarik-tarik. He...he...

Digendong nenek

Selain rasa syukur, aku sadar kalau setiap anak itu istimewa. Dengan sifat bawaan maupun bakat yang mereka miliki. Pandangan pertama setiap ibu, jadi cerita tersendiri saat ibu melahirkan.

Kecup sayang buat anak-anakku...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah surat kecil: Bahagiakah Kau Bersamaku

Foto: dokpri N ak, ibu ingin menulis surat terbuka untukmu. Ibu ingin mengenang kembali peristiwa yang sudah kita lewati. Semoga saat membaca surat ini, hatimu akan tersentuh, dan menjadi lebih dewasa dari sebelumnya. Nak, saat kau lahir, apakah kau tahu, ibu sudah menjadi IBU yang bahagia.  Kau adalah bayi cantik dan sangat sehat. Terlihat dari sinar di bola matamu. Bagai bintang kejora yang indah. Kau adalah anak pertama yang kumiliki. Dua adikmu  belum  lahir saat itu. Maka bukan waktuku saja yang melimpah untukmu, tapi hatiku. Kita punya banyak kenangan yang tak bisa kusebutkan semuanya di sini. Bagaimana kalau beberapa saja yaa, Nak. A pakah kau  ingat, dulu saat kau masih balita, sehabis mandi sore ibu mendandani dirimu. Kau cantik dan wangi. Lalu kita berjalan pelan ke mulut gang, berharap berpapasan dengan kedatangan Abahmu. Abahmu datang dengan sepedanya (sepeda sang bos yang dipinjamkan kepada Abahmu. Abahmu). Saat kita sudah menemukan Abahmu, kau akan dibawanya pulang sam

Asam-asam Peda (kuliner suku Banjar)

Ikan asin peda (foto: dokpri) Dari judulnya, aku sedang tertarik membahas satu masakan istimewa suku Banjar.  Aku sendiri bisa dibilang penikmat Asam-asam Peda.  Peda adalah nama jenis ikan asin yang banyak dijumpai di Banjarmasin dan Samarinda. Dua kota ini tak terlalu berdekatan jaraknya. Beda propinsi, malah. Tetapi banyak dari penduduk asli Banjarmasin dan sekitarnya yang merantau sampai ke kota Samarinda.  Samarinda sendiri mempunyai suku asli Kutai dan Dayak. Namun oleh beberapa faktor, kota ini sudah memikat orang-orang dari berbagai penjuru untuk datang dan menetap. Jadilah suku aslinya tak terlalu tampak. Alias kalah jumlah. Itu tadi sekilas tentang orang Banjar yang merantau sampai ke Samarinda. Nah, sudah kebiasaan perantau bila harus kangen masakan dari kampung halamannya. Terutama saat rindu pulang tapi tak pulang-pulang. Dari sekian banyak kuliner suku Banjar, yang mudah dieksekusi para "perindu" salah satunya adalah si ikan Peda. Ikan Peda adalah ikan asin yang

Ibu telah Berpulang

Foto: dokpri S eperti Anda yang tengah membaca tulisan ini, aku juga tidak akan lupa tanggalnya, kapan ibu berpulang .  Ibu telah melahirkan kita ke dunia. Dan sejak saat itu ibu selalu berjuang untuk kehidupan dan kebahagiaan anak-anaknya. Apalagi aku juga seorang ibu dari tiga anak perempuan. Aku seakan paham jasa-jasa ibu. Maka insya Allah aku tidak lupa memanjatkan doa untuk ibu. Sehabis sholat, maupun di waktu aku teringat dan terkenang akan ibu.  Aku tidak tahu, apakah ini arti kehilangan , atau kesedihan , atau bakti yang terakhir . Tapi begitulah. Aku sulit membuang bayang-bayang dan kenangan tentang ibu. Gambar-gambar ibu terbang menari-nari di pelupuk mata, melayangkan khayalan ke masa lalu. "Jangan terbawa jalan-jalan setan..." pesan adik laki-lakiku. Rasa kehilangan orang yang kita cintai, seringkali dianggap wajar, dan membuat kita larut. Menangis, meratap, meraung, semata-sema karena tidak rela dan sedih secara mendalam. Tapi aku tidak menangis, tidak

Indahnya Punya Tiga Anak Perempuan

Taman Balaikota Palu Punya tiga orang anak perempuan dalam rentang 9 tahun, rasanya sungguh luar biasa  Moms . Yang pasti seru dan bahagia.  Saya juga serasa diberi tantangan menghadapi keunikan dan hasrat mereka. Alhamdulillah  dengan berjalannya waktu, trik menghadapi anak-anak perempuan yang berbeda usia ini, dapat saya kuasai. Dan berikut ringkasannya: Awali dengan memberi pengertian Tentu setiap tindakan harus diawali dengan pola pikir.  Moms  bisa menerangkan hal mana yang baik, kurang baik, tidak baik, dan hal mana yang salah, beserta alasannya.  Gunakan bahasa yang mudah dipahami sesuai usia anak. Pekerjaan ini diibaratkan mengisi botol . Perlu takaran, kesabaran, bahkan berulang-ulang.   Tetapi lambat laun mereka akan mengerti. Beri waktu Hal apapun yang Moms  ajarkan kepada anak-anak, tidak akan secara express  diserap dan dilaksanakan oleh mereka. Bahkan setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk "mencerna"nya. Ada yang cepat paham, dan ada yang membutu

Menikmati Pagi untuk Energi

Foto: Ayra Amirah Moms, sebagian kita sudah tahu benar apa manfaat bangun pagi. Bahkan sudah melakukannya. Tapi sebagian yang lain lagi, memilih "memanjangkan" jam tidurnya sampai menjelang siang.  Bangun pagi adalah awal kita beraktifitas. Ada yang ke sawah, ada yang ke sekolah, ada yang ke kantor, ataupun hanya ke pasar. Nah pertanyaannya, mengapa kita sibuk seperti itu ya, Moms ? Apakah kita sudah masuk dalam suatu lingkaran? Kita sibuk mengejar dunia, dan senang hidup penuh rencana, target, dan cita-cita. Lalu setelah sekian lama, berbulan, bertahun, bergelut seperti itu, apakah kita jadi jenuh? Bosan dan butuh liburan? Moms,   coba perhatikan. Justru ada sebagian orang lain lagi yang mempunyai waktu lebih fleksibel.  Mereka lebih "mungkin" menyapa alam. Menghayati jengkal demi jengkal. Sungguh yang Allah ciptakan itu tidak sia-sia. Lalu bagaimana cara menikmati alam yang Allah berikan untuk kita manusia?  Simpke kok Moms. Cukup melangkahkan kaki ke